Pemrograman adalah keterampilan abad ke-21, dan ada banyak cara untuk memahaminya. Mereka memilih dari platform online seperti Coursera dan Codecademy hingga ruang sekolah yang diselenggarakan oleh pusat pemrograman atau perguruan tinggi dan perguruan tinggi.
Belajar paling efektif di lingkungan kelas yang alami dengan rasio mahasiswa dan instruktur yang tepat. Selain itu, ada berbagai gaya kelas, masing-masing memiliki pro dan kontra. Sebelum kita mendalami hal tersebut, mari kita melihat sekilas tingkat pemahaman unik tentang cara membuat kode.
Tahap Satu: Dasar-dasar Pemrograman
Pembelajar perlu mengetahui “apa” pengkodean sebelum mengetahui “bagaimana” membuat kode. Mereka akan mulai bersemangat untuk dapat mencetak “Selamat siang Dunia!” pada antarmuka hitam-putih. Ini adalah fondasi dan komponen terpenting dari pendekatan penemuan – pembelajar akan memahami bagaimana fakta bergerak dalam memori komputer, jenis detail yang berbeda (string, integer, boolean, dan sebagainya.) & kondisional (jika, maka, lain-lain.) , dan sebagainya.) dan hanya manipulasi data (membuat teks menjadi huruf besar semua atau mengerjakan rumus matematika).
Fase Kedua: Membangun Perenungan Komputasi
Pada fase ini, frasa “pemrograman berorientasi objek” akan diulangi untuk kesekian kalinya. Peserta didik akan belajar tentang perulangan (perulangan for, perulangan kapan) dan cara mengelolanya (mematahkan, melanjutkan, meneruskan) untuk memanipulasi informasi dengan jauh lebih efektif. Mereka akan mulai membuat program sederhana namun praktis yang biasanya membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa kali hingga selesai. Beberapa contoh berisi permainan sederhana seperti gunting-kertas-batu & tic-tac-toe dan kalkulator untuk aritmatika dasar.
Fase 3: Membuat Aplikasi Pertama yang Berfungsi Sepenuhnya
Setelah membuat banyak program kecil, sekarang saatnya membuat program besar. Aplikasi yang berfungsi sepenuhnya biasanya mengharuskan pemrogram mengetahui berbagai bahasa pemrograman untuk beragam kebutuhan. Misalnya, HTML untuk situs web, CSS untuk struktur antarmuka pengguna, JavaScript untuk logika, dan SQL untuk database. Salah satu upaya tersulit adalah menghubungkan situs web, server, dan database agar berfungsi dengan lancar. Pada tahap ini, seorang programmer akan menghadapi masalah pemrograman yang sangat berbeda karena ia akan mendapatkan lebih banyak teknologi dan kecanggihan – pencarian Google atau pencarian di StackOverflow biasanya tidak cukup.
Kurva pembelajaran pemrograman tidak curam, namun juga tidak bertahap. Pembelajar yang mulai belajar melalui internet mau tidak mau akan menemui hambatan dalam perjalanannya dari tahap dua ke tahap tiga. Selain itu, tingkat yang berbeda memiliki solusi pelatihan kelas optimal yang berbeda. Mari kita lihat berbagai varietasnya:
1) Proses Perkuliahan
Ini adalah model kelas standar yang diterapkan hingga pendidikan tinggi – seorang instruktur berdiri di depan sekelompok besar siswa dan menyampaikan informasi melalui jalan satu arah. Keahlian teoritis seperti ide, konsep dan saran biasanya diajarkan dalam struktur ini. Sistem ini paling baik digunakan hanya jika pembelajar masih baru dalam topik tersebut. Di perguruan tinggi pemrograman, pendekatan ceramah membantu memberikan pengenalan pemrograman karena sebagian besar pelajar masih baru mengenalnya.
2) Pendekatan Dialog
Teknik ini terdiri dari peserta yang aktif membicarakan meskipun instruktur berperan sebagai fasilitator. Peserta terinspirasi untuk berinteraksi satu sama lain dengan mempertimbangkan pendirian mereka dan memperumit pendirian orang lain. Di fakultas pemrograman, pendekatan ini mendorong mahasiswa untuk merasa out of the box terutama karena pemrograman bersifat serbaguna dan menawarkan berbagai metode untuk mengatasi masalah yang sebenarnya.
3) Proses Demonstrasi
Instruktur mendemonstrasikan aktivitas di layar dan di dalam kelas, memberikan siswa kesempatan nyata untuk memahami apa yang diajarkan. Biasanya mahasiswa juga akan mengamati apa yang sedang dipertunjukkan di layar. Di sekolah pemrograman, proses ini sangat penting karena siswa sering kali terkejut dengan kerumitan pemrograman dan tutorial online biasanya bersifat teknis. Demonstrasi langsung memberi mereka pendapat instan apakah mereka menuju ke arah yang benar.
Sekolah pemrograman modern mengajarkan pemrograman dengan menggunakan proses diskusi dan demonstrasi hybrid. Mereka menjaga pelajarannya tetap kecil sehingga para pelajar akan mendapat perhatian yang cukup dari instruktur dan juga memudahkan mereka untuk meminta pemikiran dan meminta dukungan.
Mereka terkadang menggunakan perangkat lunak komputer berpemilik untuk membuat pembelajaran menyenangkan dan sukses:
1) Aplikasi ini memungkinkan slide interaktif yang dapat berinteraksi dengan siswa.
2) Instruktur dapat melihat kode siswa saat mereka melakukan variasi, memungkinkan mereka memberikan saran secara real-time.
3) Siswa dapat berkolaborasi karena memungkinkan banyak mahasiswa mengerjakan naskah yang sama secara kolektif.
4) Ini menggabungkan karakteristik kontak video online bagi pelajar untuk meminta nasihat dari instruktur di luar waktu pelajaran.
5) Pemberi pinjaman ujian bagi mahasiswa untuk berolahraga dengan kecepatan mereka sendiri.
6) Rapor setelah pelajaran yang dikurasi untuk setiap mahasiswa dengan saran-saran yang dikumpulkan dari teknik tersebut.
Memahami pemrograman sangatlah penting di abad ke-21 dan memilih fakultas pemrograman yang ideal sangat penting untuk menemukan dasar yang kuat.