Pernahkah Anda melihat bahwa komputer laptop mulai menentukan apa yang terjadi di ruang kelas? Selain itu, teknologi seluler mengubah tempat belajar berlangsung. Hal ini terutama benar karena laptop memasuki arena pendidikan dalam jumlah yang terus meningkat.
Namun, tidak semua pendidik siap untuk ikut-ikutan tren laptop. Mereka siap untuk melihat apakah penggunaan laptop benar-benar mengubah pemahaman siswa. Itulah sebabnya universitas seperti Framingham State School di Boston dan Myron B. Thompson Academy di Honolulu masih diteliti. Kedua sekolah tersebut telah memilih untuk menggunakan komputer laptop sebagai sumber daya penting dalam kurikulum mereka.
Perlu dicatat bahwa hanya memiliki laptop atau komputer tidak meningkatkan pendekatan pembelajaran – kurikulum secara keseluruhan perlu menyesuaikan dan menggabungkan inovasi teknologi dengan akademisi. Menggunakan notebook lebih dari sekadar mengganti kertas dan pensil dengan elektronik. Seluruh hubungan romantis antara instruktur dan mahasiswa harus berubah. Akademisi tidak lagi hanya sebagai penyalur keahlian tetapi berubah menjadi fasilitator dalam pendekatan pembelajaran yang biasanya terjadi dengan sumber daya tambahan untuk komunikasi dengan siswa. Hal ini mendorong keterlibatan siswa yang lebih baik, yang telah lama diakui sebagai kunci pembelajaran.
Para profesor yang aktif terlibat dalam pendidikan dengan menggunakan teknik melihat laptop sebagai cara untuk memberikan pengalaman gaya hidup yang sebenarnya, jika bukan teori yang hambar. Misalnya, siswa fisika dapat menyaksikan kerusakan sumber daya radioaktif, pelajar matematika dapat menggunakan pengetahuan logika mereka untuk mengerjakan tugas yang menggunakan lembar kerja, dan mahasiswa jurusan bahasa Inggris dapat menilai puisi dan prosa rekan sejawat. Dengan tersedianya laptop di kelas, akses ke informasi tambahan dan kesadaran tersedia dengan mudah.
Jadi, apa pendapat mahasiswa tentang tren buku catatan? Sebagian besar menganggapnya menyegarkan. Daripada berhadapan dengan kuliah satu dimensi, instruktur dapat berinteraksi dengan internet untuk menunjukkan relevansi dengan kehidupan sehari-hari. Teks statis yang sudah ketinggalan zaman dapat disisihkan untuk berita terkini – dan masih banyak lagi.
Seiring dengan diperkenalkannya hubungan antara laptop dan pemahaman efektivitas di sekolah, pola penggunaan laptop pasti akan meningkat. Bagi mereka yang menentang revolusi teknologi yang digunakan di ruang kelas saat ini, mungkin istilah Maria Montessori perlu diperhatikan.
“…Jika pendidikan selalu dianggap sebagai bentuk kuno dari sekadar transmisi pengetahuan, tidak banyak yang bisa diharapkan darinya dalam perbaikan masa depan manusia…”